Beberapa Ide Agar Anak Pandai Berbahasa

Bahasa adalah alat komunikasi yang paling fundamental. Lewat kemahiran berbahasa, anak dapat mengekspresikan dirinya. Anda dapat membantu si kecil meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa agar ia terampil berbicara dan mengekpresikan dirinya. Bagaimana caranya?
Seperti yang dikutip dari buku Mendidik Anak Kreatif ala Einstein (Imam Masbukin halaman 279), bahwa sesungguhnya, anak belajar bicara tanpa disuruh, dan kemampuannya mengingat secara ilmiah. Ketilka berusia 6 bulan, seorang anak akan mulai berceloteh (babbling) dan mendengkut (cooing). Pada ulang tahunnya yang pertaman, umumnya seorang anak  mulai mampu membentuk kata pertamanya. Dan, ia sudah mula berbicara dengan kalimat pendek, terdiri dari dua kata, di usianya yang kedua.
Ketika ia mulai “sadar” bahwa hal memiliki nama, pembendahaan kata-katanya bertambah dengan kecepatan yang luar biasa; dari kira-kira 20 kata pada usia 18 bulan, ke hamper 30 kata pada usia dua tahun, dan 1500 kata saat ia berusia empat tahun. Pada saat inilah ia mulai bertanya, “bagaimana?” Dan “mengapa?”
Anak akan mendengarkan dengan cermat setiap jawaban yang Anda berikan. Lalu, ia akan mengekspresikan dua atau lebih ide dalam satu kalimat tunggal untuk mengomentari jawaban Anda. Ketika umur 6 tahun anak mulai dapat megobrol dengan sangat lancar. Bukan main memang perkembangan kemampuan berbahasa seorang anak.
Walau demikian, orang tua perlu pula menyadari bahwa kecepatan perkembangan kemampuan berbahasa setiap anak itu berbeda. Hal ini sangat tergantung pada pengalaman dan lingkungan seorang anak. Jika Anda selalu berbicara kepadanya,selalu memberi respons pada apa yang dikatakannya, membiarkan dia mendengar orang lain bicara, dan membiasakan dia berada di lingkungan yang menggunakan bahasa, anak akan belajar dengan penuh semangat, dengan cepat.
Yang Penting Terus Berkomunikasi
Sebagai langkah awal, ada baiknya Anda berkonsentrasi pada kegiatan berkomunikasi itu sendiri daripada selalu ingin membetilkan kata-kata yang salah diucapkannya. Anda juga tidak perlu  terburu-buru ingin agar anak dapat berbicara dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Yakinlah pada saatnya nanti ia akan menguasai hal dengan sendirinya.
Pusatkan perhatian anda pada hal-hal yang sederhana. Misalnya, bila anak berkata “daah ibu…” anda boleh menjawab, ‘kamu mau pergi ya..? menyenangkan sekalli doong..” “kita mau pergi kemana yaa..?”
Jawaban anda menunjukkan bahwa anda megerti ucapannya. Untuk lbih merangsangnya, ucapkan lagi kalimat tersebut dengan versi yang lebih ‘dewasa’. Dorong anak untuk mengekspresikan dirinya lebih dalam lagi. Ciptakan suasana agar anak merasa lebih nyaman di awal-awal anak mulai bereksperimen dengna kata-kata agar ia mendapatkan kesenangan dan kegembiraan dalam berbahasa.
Pada saanya nanti dia akan menggunakan bahasa ntuk menbantunya membaca dan menulis untuk memperoleh pengetahuana, dan untuk berfikir dalam upaya memecahkan masalah yang ditemuinya. Melalui bahasa dia akan mampu mengomunikasikan ide dan perasaannya, dan untuk memahami dan dipahami orang lain.
Bermain Dengan Kata-Kata
Ajak anak anda yang berusia 1-3 tahun untuk melakukan permainan yang menuntut gerakan fisik seperti, berlari, berguling, dan meloncat.  Ketika anak berlari, larilah bersamanya sambil mengatakan, “kita berari berkeliling” atau jika ia berguling, “kita sekarang sedang berguling di lantai”.
Ajarkan bahwa setiap bagian tubuh dapat digunakan. “ayo, goyangkan tangan kita di air” atau “dapatkah kamu menyentuh ujung jari kakimu seperti ini..” (sambil anda peragakan). Pada awalnya mungkin anak perlu bantuan anda, tetapi kemudian anak akan segera belajar untuk mencocokan suatu kegiatan atau bagian tubuh tertentu dengan kata-kata yang benar yang benar, yang pernah anda kenalkan kepadanya.
Mengenalkan Perubahan Suara
Bantulah anak anda yang ebrusia 1-4 tahun untuk mengontrol suaranya sendiri dengan mengubah nada yang anda perdengarkan lewat kardus bekas, botol, atau suara yang keluar dari mulut yang ditutup kertas. Setela anda ‘nyanyikan’ nama anak dengan suara yang nadanya berbeda: nada tinggi, melengking, rendah, lalu dengan suara seperti keroncong dan mendayu-dayu. Anda dapat pula membsisikkan sesuatu yang lembut di telinganya.
Anda dapat melakukan permainan suara ini dengan beberapa kata atau frase yang dikenalnya, seperti misalnya, “kamu anak siapa hayoo…?” mungkin si kecil akan menjawab “anak mama…” rangsanglah anak untuk melakukan hal ini, pada saat inilah ia akan mulai mengeksplorasi jangkauan suaranya sendiri.
Mengenal Kata Depan: Ke. Atas, Ke Dalam, Ke Bawah , Dan Berkeliling
Preposisi atau kata depan adalah kata-kata pengubung dasar yang penting dipelajari di awal hidupnya. Minta anak anda yang berusia 2-4 tahun untuk menggerakkan boneka bantalnya dari satu tempat ketempat lain. Katakana kepadanya, “ayoo, letakkan si unyil di tempat tidurnya. Oh, ia ingin bersembunyi. Bisakah kamu letakkan dia dibelakan boks mainan?”
Kemudian, ubah permainan dengna meminta anak untuk menampilkan aksinya sendiri. Minta ia untuk: duduk di atas kasurnya, berjalan mengelilingi kursi, atau merangkat di bawah meja. Mengenalkan preposisi merupakan langkah awal untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berbahasa.
Memperhatika Suatu Kegiatan Melalui Gambar
Guntinglah beberapa gambar menarik dari majalah lama. Pilihlah gambar yang memiliki warna dan memiliki banyak detil. Kemudian, tempelkan gambar-gambar itu pada selembar kartu
. letakkkan 2 atau 4 kartu di depan anak anda (usia 2-4 tahun). Kemudian, minta anak untuk menerangkan segala hal yang ia lihat pada gambar-gambar tersebut. Beri anak cukup waktu untuk mempelajari gambar yang dilihatnya. Dorong dia untuk menggunakan semua kata yang ia tahu ketika ia menceritakan objek gambar tersebut. Misalnya, tentang ukurannya, bentuknya, warnanya, posisinya atau kegiatannya.
Ciptakan Percakapan.
Anda dapat meningkatkan kemampuan verbal anak usia 3-4 tahun secara sederhana lewat kegiatan yang sering anda lakukan dan telak ratusan kali dilihatnya. Lakukan hal itu secara pantomim (pura-pura). Misalnya, mengambil gelas, sibuk berbicara di telefon, atau menyetrika. Tanyakan kepadanya apa yang sedang dilakukannya hari ini, bagaimana kabarnya bonekanya, apa menu makannya hari ini, atau bagaimana cuaca di luar saat ini. Dorong anak untu bertanya dan berfikir tentang apa ynat anda sendiri lakukan pada hari itu. Kegiatan belajar mendengar da melakukan prcakapan merupakan ‘pelajaran’ awal agar kelak anak bila sedikit luwes dalam kehidupan sosialnya.
Mengekplorasi Perasaan Anak
Karakter ddalam suatu cerita dapat membantu anda untuk menggali emosi anak anda ynag berusia 3-6 tahun. Bacakan satu cerita. Misalnya Tiga Anak Babi. Berhenti bercerita sejenak, dan tanyakan tentang satu karakter perasaan. “ apakah babi kecil itu takut kepada srigala? Bagaimanakah perasaan srigala ketika dia tidak dapat menghancurkan rumah si babi? Apakah dia marah?” anda harus mendorongnya untuk berpikir tentang itu dan menyebutkan apa, nama perasaan itu dengan mengatakan, bapak babi membangun rumah yang kuat sehingga srigala tidak dapat menghancurkannya. Bagaimana perasaan si babi?”
Ketika anak menjawab anada dapat pula mengubah pertannyaan dengan menannyakan kepadanya baimana perasaannya jika srigala sungguh-sungguh ingin menghancurkan rumah tianak babi itu. Percakapan semacam ioni tidak hanya akan melatihanak berfikir tentang  perasaan anak tetapi juaga mengembangkan kemampuan bahasanya, saat ia mencari kata (yang tepat) untuk mengekspresikan emosinya.
Mengajukan Pertanyaan Dan Jawaban Asal-Asalan.
Perminan ini akan mendorong anak usia 3-6 tahun untuk mendengar dengan cermat, dan menggunakan akal sehatnya katakana kepadanya bahwa anda berdua akan bermain tanya jawab. Terangkan bhawa beberapa pertanyaan yang akan anda tanyakan masuk akal sedangkan yang lainnya, akan terdengar sangat lucu. Anak harus mendengar pertannyaan dengan cermat dan menjeawab dengan “ya”, untuk pertannyaan yang masuk akal dan tidak untuk prtannyaan yang kedengarannya lucu.
Ajukan pertannya seperti, “dapatkah pohon makan es krim? Dapatkah burung terbang? Apakah keinci pergi kesekolah? apakah anjing punya buku cerita?” bila pengalaman dan kekmampuan anak berargumentawi makin meningkat, anak dapat mengajukan pertannyaan jebakan, yaitu pertannyaan yang benar dan kedengaran lucu pada awalnya, tapi mengandung arti kiasan (metaphorical sense). Misalnya, “apakan ponon minum air? Dapatkah mobil dan truk mengedipkan matanya?”
Bermain Dengan Nada
Permainan nada dapat membantu mengajar anak usia 4-6 tahun untuk mendengarkan dengan cermat bunyi suatu kata, dan menikmati iraa bahasa. Mengenali akir suku kata dari satu kata akan membantunya mencapai kemampuan membaca dan mengeja. Anda dapat mulai dengan mendeklamasikan satu sajak anak-anak, seperti, twinkle-twinkle  little star. Beri tekanan dan nadanya seperti ketika anda bersajak pada waktu tertentu, misalnya kata star (bintang) kemudian katakan kepada anak bahwa anda akan mengatakan beberapa kata secara bersajak, tapi aka nada satu kata yang tidak anda sajakkan. Ketika anda mendengar kata yang tidak disajakkan minta ia untuk mengatakan stop. Cotohnya, sebutkan kata-kata sepatu, kamu, pohon. Jika anak belum paham pada aat pertama anda mengatakan kata-katak tersebut, ulangilah secara perlahan.
Permainan akan lebih seru bila anda menyajakkkan kata-kata bukan hanya di awal, tapi juga di tengah atau pada akhir dari suatu ungkapan (frase).  Anda dapat melakukannya dengan topic yang berbeda setiap harinya. Perpanjanglah permainan untuk anak yang lebih tua. Minta anak untuk megikuti anda bersajak. Atau minta anak untuk membuat sajak sendiri dan menklamasikan dihadapan anda.
Membaca Dan Berdiskusi
Membacakan cerita kepada anak usia 4-6 tahun dapat membantu menigkatkan kemampuannya dalam mendenga dan berbicara. Ketika akan memulai membacakan buku baru, tunjukkan sampul bukunya dan apa kira-kira ceritanya. Saat membacakan cerita, beristirahatlah sejenak dan tanyakan apa kira-kira yag akan terjadi kemudian. Pada akir cerita, tanyan sesuatu kepada anak, seperti, “bagian mana dari cerita tagi yang kamu sukai?”
Saat anak makin besar, minta dia unttuk merngkas cerita. Mengetahui topic cerita amat penting, walau cukup sulit bagi seorang anak-anak. Untuk memperoleh kemampuan itu diperlukan waktu dan pengalaman.
Lagukanlah kegiatan tersebit secara rutin dan sesering yang anda sempat. Akan tetapi, yang terpentimh. Jangan paksa anak. Lalukan hali iyu ketika anak memang menginginkannya agar ia merasa nyaman.


sumber: Disini

0 Response to "Beberapa Ide Agar Anak Pandai Berbahasa"

Post a Comment